Kamis, 29 Mei 2014

Ngeracik Lagi




baca racikan kata dibawah setelah lagu ini diputar, itu akan membuatmu tenggelam lebih dalam. 




Pintu Yang Kamu Ketuk


Semua hal berubah..
Dari aku yang hanya bisa menatapmu, sampai bisa menggapaimu.
Dari aku yang hanya bisa memandang dari kejauhan, sampai bisa menggandeng perlahan.

Tapi bagaimanapun juga waktu terus berjalan,
Semua hal tak terduga muncul perlahan.
Sampai aku membuat kesalahan,
Lalu kehilangan sosok dan membuatku jatuh terperosok..

Aku sadar,
Hidup mungkin terlalu panjang untuk kisah cinta yang sama sama kita genggam.
Dulu kita yang menghabiskan waktu bersama,
Menjadi waktu yang akhirnya menghabisi kita.

Dan suatu hari,
Tiba momen dimana keadaan memaksa kita menghentikan langkah kaki
Kita tau kenapa,
Agar sejenak tak saling menggoreskan luka..

Kita sadar waktu bersama hanya akan digunakan untuk saling menyayat saja,
Lalu menjauh lagi dan setengah berharap agar terselamatkan dari ini.

Lalu kita menyerah,
Saling menutup mata sambil menebak nebak siapa yang lebih dulu melupa.
Tapi kuharap nggak ada.
Kuharap sebesar apapun badai melanda, perasaan kita masih sama.

Suatu malam, aku menyeberangi jalan yang dulu pernah kita lewati
Sambil berharap kita lebih dari ini.
Dan sampailah aku di sebuah rumah,
Tempat kecil yang biasanya kita pakai untuk sejenak singgah.

Tapi kali ini, aku sendiri.
Masih menunggu baying semu yang kerap datang tanpa permisi.

Sejenak aku mendengar pintu terketuk,
Bersama suasana hati yang ingin mengamuk.
Aku mengada ada,
Bahwa kamu orang yang mengetuk pintu dengan sisa perasaan yang kamu punya.

Aku mengada ada,
Di telinga terdengar canda tawa saat berbicara tentang hal yang kamu suka.
Tapi semua senyum yang kureka,
Tak sepenuhnya nyata.

Tak sepenuhnya nyata..

Aku hanya berharap, terus menerus berharap.
Agar semesta menuntun kita untuk berjalan lagi,
Saling menemukan kembali dari dalamnya belukar sepi.

Sisa hidup yang tidak menentu ini, tolong..
Ijinkan aku menghabiskannya denganmu saja.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar