Senin, 02 Maret 2015

Untuk Wanita Yang Merindukan Rumah




Dulu kita bertemu di tengah perjalanan,
jauh dari tempat yang masing masing kita tinggali.

Aku yang pertama menghampirimu,
ucapan selamat datang darimu membuatku yakin,
aku ingin lebih lama berjalan bersamamu.

Kita melangkah beriringan,
aku nikmati setiap detiknya sambil berharap ini tak berjalan sementara.

Aku menggenggam tanganmu agar tak jatuh,
melihatmu tertawa, tanpa sadar kita sudah melangkah cukup jauh.

Pada akhirnya, aku menyiapkan tempat untuk kita tinggali bersama,
rumah yang ingin kujadikan tempat untuk menghabiskan sisa waktu denganmu.

Sampai suatu saat, langkahmu terasa berat.
Melepas genggamanku, lalu menatap kosong kearahku.

Kau terdiam, menoleh kebelakang lalu bertanya.
"Sudah seberapa jauh aku pergi?"

"Aku tak paham apa yang kau katakan" jawabku.

Kau melangkah mundur,
menatap jauh ke tempat yang telah lama kau tinggalkan.

Sejak saat itu aku mengerti,
kau memang tak seharusnya berada disini.

Harusnya dari awal aku paham,
orang yang lebih nyaman berada dirumahnya,
tak seharusnya kuajak pergi.

Aku juga paham, aku bukan tempatmu berlabuh,
jika dia yang semu masih ingin kau rengkuh.

Aku yakin tempat yang kusediakan cukup layak untuk kau tinggali,
namun jika rumah lamamu lebih nyaman, pulanglah.

Aku paham kau ingin pergi.
Tapi yang tak kupaham, kenapa harus pulang ke tempat
yang sudah tak berpenghuni.

Sayangnya, tempatmu bukan disini.
Tak sejengkalpun kau mampu mencapainya.

Aku mengerti benar apa arti rumah, kaupun begitu.

Selamat tinggal, pastikan masih ada seseorang disana.